Sejarah

Pertanyaan

Jelaskan hikmah dari pelaksanaan tahniq?

1 Jawaban

  • Tahnik bayi merupakan metode imunisasi ala Rasulullah SAW dengan cara mengunyahkan lumatan kurma ke langit-langit mulut bayi yang baru lahir. Tahnik atau suapan pertama itu dilakukan ketika bayi baru lahir dan sebelum menyusu kepada ibunya.

    Jika kurma sulit untuk didapat, maka bahannya boleh diganti dengan sari kurma yang sudah jadi atau madu. Namun metode ini tidak banyak diketahui, karena orang lebih memilih menggunakan teknik vaksinasi.


    Padahal selain bermanfaat pahala, sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW ini juga memiliki khasiat medis yang teruji. Manfaat apakah yang dimaksud? Berikut ini ulasan hikmah di balik sunnah tahnik bayi.

    Bayi yang baru lahir rentan terhadap kadar gula rendah dan memiliki kandungan glukosa yang sangat kecil dalam darahnya. Untuk mengantisipasi hal ini dokter biasanya akan memberikan tambahan gula pada bayi yang baru lahir.

    Sebenarnya buah kurma merupakan penghasil glukosa yang sangat baik dan bagus untuk kesehatan bayi. Mentahnik bayi dengan kurma dapat memperkuat otot-otot mulut bayi sehingga bayi akan kuat menyusu pada ibunya. Cara ini merupakan sunnah Rasulullah SAW ketika ada bayi yang baru lahir. Seperti yang tertulis dalam hadist-hadist berikut ini.

    Dari Abu Musa, beliau berkata, “(Suatu saat) aku memiliki anak yang baru lahir, kemudian aku mendatangi Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau memberi nama padanya dan beliau mentahnik dengan sebutir kurma.” (HR. Muslim no. 2145).

    Dari Asma’ binti Abu Bakar, ia berkata bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah bin Zubair di Mekkah : “Aku keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke Madinah, kemudian aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah, maka Rasulullah menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, dan beliau meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shallallaahu ‘alaihi wasallam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah bin Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam (Rasulullah mentahniknya), dan kemudian beliaupun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.”

Pertanyaan Lainnya